Senin, 09 Desember 2019

Dampak kekurangan mineral pada anak

kebiasaan makan anak

Mineral adalah kelompok zat gizi mikro yang tak luput berasal dari kebutuhan gizi harian anak. Meski kuantitas asupan mineral tidak sebanyak zat gizi makro layaknya karbohidrat, lemak, dan protein, tetapi kebutuhannya selalu wajib terpenuhi sehingga nutrisi anak tidak terganggu. Lantas, dari banyak variasi jenis mineral yang ada, apa saja yang paling sering tidak cukup pada anak? Bagaimana gejala kekurangan mineral yang bakal nampak terhadap anak?
Apa faedah mineral untuk pertumbuhan anak?

gizi baik

Kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein sesungguhnya yang terdengar paling lazim disebut karena kudu tercukupi bersama baik. Namun di samping itu, untuk mencukupi nutrisi anak, asupan mineral terhitung wajib diperhatikan oleh orangtua.

Bukan tanpa alasan, mineral diperlukan oleh tubuh dikarenakan membawa beragam kegunaan baik. Mulai dari merawat daya tahan alias sistem imun tubuh, melancarkan kerja bervariasi sel dan organ tubuh, hingga membantu manfaat otak anak.

Bahkan, sebagian style mineral juga berperan dalam pertumbuhan psychological, saraf, dan kecerdasan anak. Itulah mengapa meski jumlahnya terbilang sedikit, tapi asupan mineral anak tidak boleh disepelekan atau hingga kurang.

Penting untuk menegaskan makanan harian anak mencukupi seluruh keperluan zat gizi makro dan mikronya, juga di dalamnya mineral.
Beragam gejala kekurangan mineral terhadap anak

Ada beragam model mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, UNICEF mengatakan beberapa tipe mineral yang asupannya paling kerap tidak cukup pada anak, yaitu:
1. Zat besi

kebiasaan makan anak

Kebutuhan zat besi di tiap-tiap grup umur anak:

    Usia zero-6 bulan: -
    Usia 7-eleven bulan: 7 mg
    Usia 1-3 tahun: 8 mg
    Usia 4-6 tahun: 9 mg
    Usia 7-9 tahun: 10 mg
    Usia 10-12 tahun: laki-laki 13 mg dan perempuan 20 mg
    Usia thirteen-15 tahun: laki-laki 19 mg dan perempuan 26 mg
    Usia 16-18 tahun: laki-laki 15 mg dan perempuan 26 mg

Zat besi adalah mineral penting yang bertugas sebagai komponen utama sel darah merah. Mineral ini akan berikatan bersama hemoglobin, dan terlibat di dalam proses pengangkutan oksigen serta nutrisi ke semua sel-sel tubuh. Tidak hanya satu, tapi tersedia dua bentuk zat besi di didalam tubuh manusia.

Pertama yakni heme iron yang cuma ada di didalam sumber makanan hewani, layaknya daging merah. Sedangkan yang kedua yaitu non heme iron, yang ada di di dalam sumber makanan hewani maupun nabati. Ketimbang non heme iron, wujud zat besi heme iron cenderung lebih gampang diserap oleh tubuh.

Zat besi memang dapat bersama ringan ditemukan didalam sumber makanan harian. Namun tak jarang, kekurangan mineral zat besi merupakan tidak benar satu kasus yang sering terjadi, termasuk terhadap anak-anak.

Kondisi ini kebanyakan disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi yang didapat dari makanan harian, maupun sebab peningkatan kebutuhan zat besi di sebagian group usia. Selama periode pertumbuhan, keperluan zat besi anak umumnya bakal jadi meningkat.

Terlebih ketika anak sudah memasuki usia remaja, di mana keperluan zat besi terbilang tinggi akibat pubertas. Jika tidak sanggup tercukupi bersama dengan baik, kurangnya asupan mineral zat besi anak berisiko menyebabkan anemia.

Gejala yang timbul ketika anak tidak cukup asupan mineral zat besi:

    Kulit muncul pucat
    Lemas, lesu, lelah
    Pertumbuhan dan pertumbuhan anak terhambat
    Nafsu makan menurun
    Pernapasan anak condong cepat dan tidak regular
    Sering di serang penyakit infeksi

Pilihan makanan sumber zat besi

Anak yang dinyatakan tidak cukup asupan mineral zat besi, umumnya dapat direkomendasi untuk memperbanyak makanan sumber zat besi. Misalnya dari sumber makanan hewani seperti daging sapi, ikan sarden, ikan tuna, ikan salmon, kerang, ayam, serta telur.

Sementara dari sumber makanan nabati, dapat diperoleh dari kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, sawi, kangkung, dan brokoli.

Di sisi lain, Anda terhitung bisa mengimbuhkan sumber makanan bersama dengan kadar vitamin C yang tinggi fungsi mempermudah penyerapan zat besi terhadap anak. Baik itu jeruk, paprika, tomat, stroberi, kiwi, mangga, dan lain sebagainya.
2. Yodium
Sumber: Thyroid

Kebutuhan yodium di tiap tiap kelompok usia anak:

    Usia 0-6 bulan: 90 mcg
    Usia 7-11 bulan: 120 mcg
    Usia 1-12 tahun: laki-laki dan perempuan one hundred twenty mcg
    Usia thirteen-18 tahun: laki-laki dan perempuan a hundred and fifty mcg

Yodium adalah mineral penting yang diperlukan untuk membantu faedah kelenjar tiroid, sekaligus memproduksi hormon tiroid. Ada kira-kira 15-23 miligram (mg) yodium di dalam tubuh manusia, sebanyak 75 persennya terkandung pada kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid akan menghasilkan hormon tiroid yang berfaedah untuk membantu beraneka sistem di dalam tubuh. Meliputi pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak, memelihara kekuatan tulang, hingga menyesuaikan laju metabolisme tubuh.

Meski fungsinya memadai penting, namun kekurangan mineral yodium merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, juga terhadap anak-anak. Penyakit gondok adalah akibat utama berasal dari kekurangan yodium, yang biasanya mengundang pembengkakan terhadap leher anak.

Bahkan menurut UNICEF, perkembangan otak anak dapat terhambat disaat asupan mineral yodium kurang. Dalam keadaan yang memadai parah, kekurangan mineral yodium terhadap anak bisa membawa dampak pengaruh samping serius. Misalnya pertumbuhan tubuh terganggu, hingga keterbelakangan mental.

Berikut bermacam gejala selagi anak tidak cukup asupan mineral yodium:

    Pembengkakan di leher
    Berat badan meningkat
    Tubuh jadi lemas dan lelah
    Rambut rontok
    Kulit kering hingga mengelupas
    Tubuh mulai dingin tidak seperti biasanya
    Detak jantung meningkat
    Kesulitan didalam belajar dan mengingat sesuatu

Pilihan makanan sumber yodium

Kekurangan mineral yodium pada anak mampu diatasi bersama memperbanyak makan makanan bersama dengan kandungan yodium yang tinggi. Anda bisa memberikan berbagai makanan sumber yodium seperti garam, susu, daging, ikan, ayam, sayur-sayuran, buah, dan rumput laut.
3. Kalsium

Kebutuhan kalsium di tiap tiap grup umur anak:

    Usia 0-6 bulan: 200 mg
    Usia 7-11 bulan: 250 mg
    Usia 1-three tahun: 650 mg
    Usia 4-9 tahun: one thousand mg
    Usia 10-18 tahun: laki-laki dan perempuan 1200 mg

Asupan kalsium terhadap anak penting untuk menunjang faedah sel-sel tubuh, lebih-lebih bagi perkembangan tulang dan gigi. Itu sebabnya, asupan kalsium sepanjang jaman pertumbuhan wajib tetap tercukupi peranan menunjang pertumbuhan tulang dan gigi.

Selain itu, kalsium terhitung bertugas untuk mendukung menghantarkan isyarat dari dan ke seluruh organ tubuh. Asupan mineral kalsium yang tidak cukup pada anak berisiko mengganggu manfaat organ jantung, otot, dan juga saraf. Menariknya, kadar kalsium yang ada di di dalam darah sudah diatur sedemikian rupa.

Jika kadar kalsium di di dalam darah berlebih, tulanglah yang bertugas untuk menyimpannya. Sebaliknya, saat tubuh kekurangan, tulang akan melewatkan simpanan kalsium guna menggantikan kadar kalsium yang menipis.

Oleh karena itu, tanda-tanda tidak cukup mineral kalsium terhadap anak umumnya membuat kegunaan tulang terganggu. Misalnya mengakibatkan penyakit rakitis yang memicu tulang lunak dan lemah, dan juga osteoporosis di kemudian hari.

Kekurangan mineral kalsium pada anak bakal mengundang gejala berupa:

    Masalah otot
    Kelelahan parah
    Kerusakan gigi
    Kulit kering
    Kuku ringan patah

Pilihan makanan sumber kalsium

Demi menjauhkan tambah buruknya situasi kekurangan mineral kalsium pada anak, Anda sanggup memberi tambahan makanan sumber kalsium tinggi. Baik itu susu, ikan, telur, keju, yogurt, maupun sayuran berdaun hijau gelap layaknya bayam, kangkung, brokoli, dan lainnya.

Selain itu, perbanyak termasuk asupan vitamin D berasal dari makanan harian anak kegunaan menopang penyerapan kalsium di dalam tubuh. Misalnya berasal dari makanan layaknya ikan, jamur, susu, keju, kuning telur, atau dari paparan sinar matahari sebagai sumber vitamin D.
4. Magnesium

anak sering sakit demam

Kebutuhan magnesium di tiap tiap grup umur anak:

    Usia zero-6 bulan: 30 mg
    Usia 7-11 bulan: fifty five mg
    Usia 1-3 tahun: 60 mg
    Usia 4-6 tahun: 95 mg
    Usia 7-9 tahun: a hundred and twenty mg
    Usia 10-12 tahun: laki-laki one hundred fifty mg dan perempuan one hundred fifty five mg
    Usia 13-15 tahun: laki-laki dan perempuan 200 mg
    Usia 16-18 tahun: laki-laki 250 mg dan perempuan 220 mg

Magnesium adalah mineral yang penting untuk menopang struktur tulang dan gigi anak. Lebih dari itu, magnesium termasuk berperan didalam sistem penyerapan kalsium, metabolisme makanan, serta menghantarkan dorongan saraf.

Asupan magnesium yang optimal juga bertugas untuk menolong kerja bermacam enzim pada tubuh. Atas basic itulah, kekurangan mineral magnesium terhadap anak berisiko mengundang banyak ragam penyakit nantinya. Entah itu diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, sampai sindrom metabolik.

Gejala kurangnya kandungan magnesium di dalam tubuh anak yakni:

    Nafsu makan menurun
    Mual dan muntah
    Tubuh jadi lemas dan lelah
    Detak jantung tidak regular
    Kram otot
    Mati rasa atau kesemutan di satu atau sebagian tempat tubuh
    Kejang

Di samping itu, kekurangan magnesium pada anak mampu berisiko membuat tanda-tanda yang kerap tidak disadari. Kondisi ini mampu mengakibatkan peningkatan tekanan darah maupun resistensi insulin.
Pilihan makanan sumber magnesium

Jangan hingga suasana anak makin lama memburuk karena kurang asupan mineral magnesium. Maka itu, berikan sumber magnesium dari makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, brokoli, bayam, alpukat, pisang, susu, dan juga lebih dari satu jenis ikan.
5. Seng

anak underweigt berat badan anak kurang

Kebutuhan seng di setiap group usia anak:

    Usia 0-6 bulan: -
    Usia 7-eleven bulan: 3 mg
    Usia 1-three tahun: 4 mg
    Usia four-6 tahun: 5 mg
    Usia 7-9 tahun: 11 mg
    Usia 10-12 tahun: laki-laki 14 mg dan perempuan thirteen mg
    Usia thirteen-15 tahun: laki-laki 18 mg dan perempuan sixteen mg
    Usia 16-18 tahun: laki-laki 17 mg dan perempuan 14 mg

Seng di di dalam tubuh manusia tersebar luas di semua sel, jaringan, organ, otot, serta tulang. Tak kalah bersama berbagai model mineral lainnya, seng juga merupakan mineral dengan segudang faedah mutlak bagi tubuh.

Meliputi menaikkan sistem kekebalan, menunjang sistem regenerasi sel, sampai mempercepat pengobatan luka. Asupan seng yang optimum diperlukan oleh anak untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Itu sebabnya, mengutip dari UNICEF, kekurangan sel mempunyai bermacam dampak bagi anak.

Kurang asupan mineral seng terhadap anak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, supaya meningkat risiko serangan penyakit infeksi. Misalnya seperti infeksi pada saluran pencernaan anak yang memicu diare. Asupan mineral seng yang tidak cukup terhadap anak sanggup disebabkan oleh lebih dari satu hal.

Mulai berasal dari kurang tercukupinya kebutuhan seng harian anak, kehilangan sejumlah persentase seng dari didalam tubuh, serta miliki masalah kesehatan tertentu. Dalam suasana tersebut, biasanya anak akan mengalami satu atu lebih tanda-tanda tidak cukup mineral seng yang umum, seperti:

    Nafsu makan menurun
    Pertumbuhan anak cenderung lebih lambat dari yang seharusnya
    Sistem kekebalan tubuh menurun

Ketika kekurangan seng berkembang tambah parah, anak bisa mengalami gejala seperti:

    Perkembangan kematangan seksual terhambat
    Kemampuan indera penciuman menurun
    Diare
    Lemas dan lesu
    Rambut rontok
    Penyembuhan luka perlu saat lama
    Penurunan berat badan drastis

Pilihan makanan sumber seng

Jika tidak idamkan suasana kekurangan mineral seng pada anak makin lama memburuk, memberikan sumber makanan yang sanggup mencukupi keperluan seng harian. Berbagai jenis makanan bersama dengan persentase seng yang tinggi yakni tiram, kepiting, daging sapi, susu, telur, ayam, kacang-kacangan, jamur, yogurt, bayam, dan lain sebagainya.
Perlukah memberi tambahan suplemen mineral untuk anak?

Makanan merupakan sumber mineral paling baik untuk mencukupi kebutuhan harian sekaligus menopang tumbuh kembang anak. Ya, terkecuali anak dalam suasana sehat, kebutuhan mineral harian mampu dipenuhi dengan enteng melalui perlindungan aneka macam makanan.

Artinya, tidak wajib sampai memberi tambahan suplemen mineral untuk anak. Akan tetapi, tidak demikianlah halnya bagi anak dengan keadaan berbeda. Melansir berasal dari laman JAMA Pediatrics, ada lebih dari satu keadaan yang rela tidak sudi mengharuskan anak untuk minum suplemen vitamin sebagai pelengkap makanan.

Meliputi anak yang mengalami kekurangan berat badan, memiliki batasan spesifik di dalam mengonsumsi makanan, maupun mempunyai penyakit yang membuatnya berisiko kekurangan mineral,

Dalam hal ini, di samping beri tambahan variasi makanan sumber beragam mineral, dokter dan ahli gizi umumnya termasuk menyarankan untuk melengkapi asupan anak berasal dari suplemen. Hal ini punya tujuan agar asupan mineral anak tidak kurang dan sanggup tercukupi bersama dengan baik.

Dokter maupun ahli gizi kebanyakan akan menyarankan tipe suplemen mineral terbaik, beserta ketentuan dan dosis minumnya sesuai suasana anak. Namun yang mesti diingat, dukungan suplemen mineral untuk anak bersama dengan keadaan tertentu bukanlah makanan pokok, melainkan cuma sebagai tambahan atau pelengkap saja.

Sebaliknya, menghindari mengimbuhkan suplemen mineral pada anak yang sehat dan tidak berisiko kekurangan mineral apa pun. Pasalnya, perihal berikut justru dapat membuat asupan mineralnya jauh melebihi keperluan yang seharusnya.

Tidak menutup kemungkinan, keadaan ini mengakibatkan anak berisiko mengalami mual, muntah, sakit perut, persoalan saraf, hingga gangguan organ hati akibat kelebihan mineral.

Baca Juga :
Jual Rak Buku Anak
Rak Buku Anak TK